Open post

Disiapkan jadi primadona baru, KPop Coin akan masuk Indonesia

Startechmedia.com , Jakarta. Bistek resmi menjadi exclusive partner LODI di Indonesia, dengan ini dapat dipastikan Lodi Koin atau yang lebih dikenal sebagai KPop Coin akan segera masuk dan melakukan listing di bursa resmi Indonesia,
Raine selaku President Dr ID-Opentech Dan Bistek mengatakan “Pertama-tama kami akan melakukan IEO (Initial Exchange Offering) terlebih dahulu di Beberapa Bursa Lokal sebelum mengenalkannya sebagai  token untuk kegiatan artis K-POP Dan K-Drama di Indonesia”
Sales Director Star Empire Entertainment /LODI Mr. Grgory Son mengatakan bahwa “Platform LODI bertujuan untuk mengubah ekosistem dunia hiburan yang berpusat pada kemitraan, melalui akademi yang kami miliki, dan agensi yang berafiliasi dengan KMF (Korea Management Federation)”
“Bersama PT. Bisa Galata Teknologi di Indonesia. LODI akan berkontribusi mengembangkan industri musik Korea. “
Diketahui bahwa Lodi merupakan produk dari Star Empire Entertainment Group yang sudah memulai sepak terjangnya sejak tahun 2000, dilansir dari website Lodi, banyak Artis K-POP terkenal yang tergbung disini, Salah satunya adalah Ninemuses, momoland, mamamoo, Lee seung gi, bora Dan masih banyak lagi.
Raine menuturkan bahwa nantinya segala event K-POP seperti konser, festival dan Fan meeting akan menggunakan LODI KOIN sebagai token pembayaran, ditambah dalam 1tahun ke depan akan masuk LODI Platform, sebuah aplikasi live streaming Artis K-POP Dan K-Drama yang memungkinkan Fandom berinteraksi langsung dgn idolanya, Dan menggunakan lodi koin di dalamnya, sehingga nantinya tingkat okupansi penggunaan Lodi koin akan sangat tinggi dan membuat Lodi menjadi salah satu Crypto Coin yang akan bersinar,  mengingat basis fans K-POP d seluruh Dunia sangatlah banyak
Artikel ini di ambil dari : https://www.startechmedia.com/2020/03/disiapkan-jadi-primadona-baru-kpop-coin.html?m=0
Open post

Bistek Akan Bawa KPop Coin Ke Indonesia

Lodi koin atau biasa dikenal dengan Kpop koin akan segera bisa dimiliki oleh masyarakat indonesia. Hal  tersebut setelah  pada 7 maret lalu PT.Bisa Galata Teknologi (Bistek) bekerjasama dengan  pihak Star Empire Entertainment Group Korea, salah satu management artis terbesar di korea.

Kerjasama ini meliputi kerjasama teknologi dan pengembangan Lodi Platform sebuah platform aplikasi yang akan mendekatkan Fandom dengan K-Pop idol nya yang dimulai dengan pengenalan Lodi Coin sebagai token di Indonesia.

Sales Director LODI Coin Mr. Grgory Son mengatakan bahwa “Platform LODI bertujuan untuk mengubah ekosistem dunia hiburan yang berpusat pada kemitraan, melalui akademi yang kami miliki, dan agensi yang berafiliasi dengan KMF (Korea Management Federation)”. Bersama PT. Bisa Galata Teknologi di Indonesia. LODI akan berkontribusi mengembangkan industri musik Korea.”

Raine selaku President dari Bistek menyatakan bahwa kerjasama ini akan membuka jalan yang lebih luas terhadap kegiatan antara kedua negara, Indonesia-korea. “Kerjasama ini tidak hanya sebuah kerjasama bisnis, namun lebih kepada pengenalan budaya dan teknologi korea di Indonesia, nantinya akan ada kegiatan yang berkesinambungan yang akan melibatkan banyak Fans K-Pop di Indonesia secara aktif“.

Raine sendiri menuturkan, dalam waktu dekat akan melakukan serangkaian kegiatan , salah satunya dengan mendatangkan artis Korea dalam rangka mempromosikan Lodi Coin sebagai token, nantinya token ini akan digunakan sebagai alat pembayaran tiket K-Pop event dan juga pembelian merchandise resminya di Indonesia.

Artikel ini di ambil dari : https://m.tabloidpulsa.co.id/news/40402-bistek-akan-bawa-kpop-coin-ke-indonesia

Open post

Menggandeng BISTEK, Raine siap meluncurkan PAYAGO

Jakarta,startechmedia.com – Di era revolusi industri ke 4 ini kita telah melihat berbagai perubahan yang mengarah pada Automasi Digital di berbagai sektor , baik dalam bidang keuangan, Pendidikan , kesehatan dan retail. Beberapa fokus bidang telah terpenuhi oleh banyaknya bermunculan startup digital.

Meskipun demikian,  ada beberapa sektor yang hampir tidak tersentuh dengan kemajuan yang ada , salah satunya adalah sektor Syariah , Raine (CEO Diopentrip dan ID-Opentech Group) berpendapat bahwa “Umumnya sektor Syariah hanya dipandang sebagai sebuah niche market yang spesifik dan kecil sehingga kurang dimaksimalkan perkembangannya , padahal tipe niche market inilah yang sebenarnya masuk dalam tipe market yang loyal ” ,

Raine juga memaparkan saat ini sedang mempersiapkan sebuah Giant Platform yang disebut dengan PAYAGO , platform ini akan menjadi salah satu yang nantinya akan berperan penting dalam memperkuat pasar syariah yang masuk dalam kategori niche market tersebut, Platform ini nantinya akan berbentuk sebuah Aplikasi Mobile dan Website dengan konsep Shari’a Digital Ecosystem yaitu sebuah wadah yang menyediakan semua kebutuhan bertransaksi halal seperti kegiatan Banking Syariah, E-Commerce dan PPOB , juga disertai juga dengan Marketplace halal, yang menarik disini adalah Payago menyediakan sistem Pembiayaan dan Investasi seperti layaknya sebuah aplikasi Fintek (Finansial Teknologi) namun dengan system Syariah.

 

https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-perbankan-syariah/Pages/Statistik-Perbankan-Syariah—Desember-2019.aspx

diketahui bahwa berdasarkan data statistic nasabah perbankan Syariah , jumlah nasabah per Desember 2019 mencapai 27.015.606 nasabah, bisa dibilang ini adalah sebagai salah satu acuan dalam melihat jumlah pasar yang memiliki gaya hidup halal / Syariah  di Indonesia.

Aplikasi Payago

Raine Renaldi selaku President dari ID-Opentech Group menggandeng Taufik  yang merupakan pemilik dari Bisa Galata Teknologi (Bisateknologi.com) sebagai Co-Founder untuk mempersiapkan Giant Platform yang di gadang-gadang akan menjadi Platform Sharia Banking Ecosystem Pertama yang bersifat universal dan diperuntukkan bagi koperasi-koperasi Syariah di Indonesia, Saat ini sudah ada beberapa Koperasi yang tertarik dan beraliansi dengan Payago , salah satunya adalah Koperasi Pesantren Termaju di jawa Barat yaitu Al- Idrisiyyah  yang diketahui memilki sekitar 12.500 anggota koperasi di jawa barat, dan berencana menggandeng SEP (Serikat Ekonomi Pesantren) yang terdiri dari 1000 Pesantren di indonesia.

 Kedepannya PAYAGO akan memperluas jangkauan dan menjadi salah satu support system bagi koperasi Syariah / koperasi pesantren lainnya. Saat ini Aplikasi PAYAGO sudah tersedia di Google Play Store namun untuk kepentingan demo saja, sehinga beberapa fitur seperti limit dan investasi masih belum dapat digunakan.

Artikel ini di ambil dari : https://www.startechmedia.com/2020/03/menggandeng-bistek-raine-siap.html

Open post

Kerjasama dengan pihak Korea, Bistek akan membawa LODI ke Indonesia

StartechMedia.com, Jakarta. ID-OPENTECH Group melalui perusahaan afiliasinya PT.Bisa Galata Teknologi (Bistek) melakukan kerjasama strategis dengan pihak Star Empire Entertainment Group Korea , salah satu management artis terbesar di korea , kerjasama ini meliputi kerjasama teknologi dan pengembangan Lodi Platform sebuah platform aplikasi yang akan mendekatkan Fandom dengan K-Pop idol nya,  yang dimulai dengan pengenalan Lodi Coin sebagai token di Indonesia, juga sekaligus kegiatan marketing dan promosi bagi seluruh artis K-POP maupun K-Drama yang tergabung di dalam Star Empire Entertainment Group.

Raine selaku President dari ID-Opentech /Bistek menyatakan bahwa kerjasama ini akan membuka jalan yang lebih luas terhadap kegiatan antara kedua negara, Indonesia-korea

“Kerjasama ini tidak hanya sebuah kerjasama bisnis, namun lebih kepada pengenalan budaya dan teknologi korea di Indonesia, nantinya akan ada kegiatan yang berkesinambungan yang akan melibatkan banyak Fans K-Pop di Indonesia secara aktif “

Raine sendiri menuturkan, dalam waktu dekat akan melakukan serangkaian kegiatan , salah satunya dengan mendatangkan artis Korea dalam rangka mempromosikan Lodi Coin sebagai token, nantinya token ini akan digunakan sebagai alat pembayaran tiket K-Pop event dan juga pembelian merchandise resminya di Indonesia.

Kerjasama antara perusahaan teknologi dan entertainment inipun tidak terlepas daripada sosok Raine yang dikenal sebagai “CEO Nyentrik” di Indonesia,sehingga pihak Star Empire Entertainment merasakan adanya kecocokan dan keyakinan terhadap Raine dalam menjalankan project tersebut.

Dengan begini dalam beberapa tahun kedepan dapat dipastikan akan banyak sekali event K-Pop seperti konser , festival dan juga fan meeting.

 

Artikel ini di ambil dari : https://www.startechmedia.com/2020/03/kerjasama-dengan-pihak-korea-bistek.html?m=0

Open post

Star Empire Menandatangani Perjanjian dengan Penyedia Layanan Platform Pembayaran Utama di Indonesia

Star Empire mengumumkan bahwa mereka mencapai hasil penandatanganan perjanjian pada 6 Maret 2020 dengan perusahaan yang secara konsisten menegosiasikan bisnis sambil mempersiapkan pengembangan pasar dan pertunjukan K-Pop di Indonesia selama sekitar satu bulan.

Ini lebih merupakan kinerja karena hampir semua pertunjukan dibatalkan karena memburuknya situasi virus Corona19 di Korea, dan sulit untuk maju ke luar negeri.

Perusahaan layanan platform pembayaran Indonesia, yang menandatangani perjanjian dengan Star Empire, disebut PT. Ini adalah perusahaan yang didirikan oleh Taufik, pendiri co.id. Raine Renaldi, CEO PT Bisa Galata Technologi.

Star Empire memiliki kekuatan pendukung yang kuat dalam penjualan dan pemasaran tiket pertunjukan K-Pop di Indonesia melalui penandatanganan perjanjian dengan PT Bisa Galata Technologi. Selain itu, ini akan menjadi kesempatan untuk menyelesaikan platform LODI di Indonesia yang menghubungkan penggemar dan artis K-Pop.

Dengan menandatangani perjanjian pada 6 Maret, PT.Bisa Galata Technologi akan memperkenalkan platform dan layanannya untuk proyek-proyek K-Pop dengan Star Empire pada 9 Maret, dan memulai kegiatan pemasaran dengan sungguh-sungguh. Memutuskan untuk membuka. Oleh karena itu, dari 24 April hingga 24 Mei, yang merupakan periode Ramadhan, Indonesia, acara penandatanganan penggemar dan pertemuan penggemar direncanakan sebelum pertunjukan, dan sebuah konser besar diadakan di minggu ketika Ramadhan berakhir.

Pertemuan dan konser penggemar akan berpusat di sekitar girl grup baru Ariaz, yang memulai debutnya pada Oktober 2019, dengan fokus pada dampak bintang unggulan Star Empire saat ini, dan berencana untuk melibatkan para idola terkenal atas undangan Star Empire. Sebagai tanggapan, PT Bisa Galata Technologi akan bertanggung jawab atas kegiatan pemasaran di Indonesia.

Melalui perjanjian ini, PT Bisa Galata Technologi bermimpi untuk menjadi pemimpin di pasar K-Pop yang berkembang di Indonesia, dan merupakan bintang sejarah dan tradisi, bukan hanya agen. Kami berharap bahwa kami akan dapat melakukan kegiatan pemasaran yang cepat dan agresif dengan bekerja sama dengan agensi bernama Empire.

Kemajuan Star Empire ke Indonesia menjadi berita seperti Danbi di pasar K-Pop Korea, yang frustrasi dan tidak dapat menemukan jawaban karena situasi di Corona19. “Pasar K-Pop Indonesia adalah pasar dengan potensi besar,” kata Gregory, direktur Star Empire, “Zico adalah nomor satu di chart Hot 100 Indonesia. Saya melihatnya. Star Empire telah merencanakan layanan platform LODI ini dan telah merintis pasar Indonesia sebagai target pasar pertama dan mengirim personel. “Ini adalah pencapaian pertama yang membuahkan hasil dengan perjanjian ini, dan kami berharap dapat mencapai hasil yang hebat di pasar Indonesia di masa depan.” Reporter Yeo Dong-eun deyuh@mydaily.co.kr

Artikel ini di ambil dari : http://www.mydaily.co.kr/new_yk/html/read.php?newsid=202003100943613382&ext=na

Open post

Payago Siap Perkuat Pasar Syariah

BANDUNG, Balebandung.com – Di era revolusi industri ke-4 ini, nyaris semua sektor kehidupan sudah mengarah pada automasi digital. Mulai dari keuangan, pendidikan, kesehatan hingga retail. Namun, beberapa sektor belum digarap maksimal, seperti sektor ekonomi syariah.

Melihat potensi pasar ekonomi syariah yang besar, ID-Opentech Group menggandeng Bisateknologi.com, untuk mempersiapkan ‘giant platform’ berupa aplikasi “Payago” bagi umat muslim di Indonesia.

President ID-Opentech Group Raine Renaldi mengklaim inovasinya akan menjadi ‘Platform Sharia Banking Ecosystem’ pertama yang bersifat universal, dan diperuntukkan bagi koperasi-koperasi syariah di Indonesia.

“Saat ini sudah ada beberapa koperasi yang tertarik dan beraliansi dengan “Payago,” kata Raine.

Salah satunya adalah koperasi pesantren termaju di Jawa Barat, yaitu Al-Idrisiyyah yang memiliki sekitar 12 ribu anggota.

“Kami juga akan menggandeng Serikat Ekonomi Pesantren (SEP) yang terdiri dari 1.000 pesantren di Indonesia,” tandas Raine.

Raine memaparkan, “Payago” nantinya akan berperan penting dalam memperkuat pasar syariah yang masuk dalam kategori niche market (pasar ceruk). Platform ini, jelas Raine, nantinya akan berbentuk sebuah aplikasi mobile dan situs dengan konsep ‘Shari’a Digital Ecosystem’ yaitu sebuah wadah yang menyediakan semua kebutuhan bertransaksi halal seperti kegiatan banking syariah, E-commerce, juga disertai juga dengan marketplace halal.

“Yang menarik adalah “Payago” menyediakan sistem pembiayaan dan investasi seperti layaknya sebuah aplikasi Fintek (Financial Technology), namun dengan sistem syariah,” imbuh Raine.

Berdasarkan data statistik nasabah perbankan syariah, jumlah nasabah per Desember 2019 mencapai lebih dari 27 juta nasabah. Menurut Raine, data ini menjadi modal berharga bagi timnya dalam melihat jumlah pasar syariah di Indonesia. ***

 

 

Artikel ini di ambil dari : https://www.balebandung.com/payago-siap-perkuat-pasar-syariah/

Open post

ID-Opentech dan Bisateknologi Perkuat Pasar Syariah dengan ‘Payago’

PINDAINEWS, Bandung – Di era revolusi industri 4, hampir semua sektor kehidupan sudah mengarah pada automasi digital, mulai dari keuangan, pendidikan, kesehatan hingga ritel. Namun, beberapa sektor belum digarap maksimal, salah satunya ekonomi syariah.

Melihat potensi pasar ekonomi syariah yang besar, Raine Renaldi selaku President dari ID-Opentech Group, menggandeng Taufik G yang merupakan pemilik dari Bisa Galata Teknologi (Bisateknologi.com) sebagai Co-Founder untuk mempersiapkan ‘giant platform’ berupa aplikasi “Payago” bagi umat muslim di Indonesia.

Bahkan, Raine mengklaim inovasinya akan menjadi ‘Platform Sharia Banking Ecosystem’ pertama yang bersifat universal, dan diperuntukkan bagi koperasi-koperasi syariah di Indonesia.

“Saat ini sudah ada beberapa koperasi yang tertarik dan beraliansi dengan Payago. Salah satunya adalah koperasi pesantren termaju di Jawa Barat, yaitu Al-Idrisiyyah yang memiliki sekitar 12 ribu anggota. Kami juga akan menggandeng Serikat Ekonomi Pesantren (SEP) yang terdiri dari 1.000 pesantren di Indonesia,” jelas Raine.

Raine memaparkan, “Payago” nantinya akan berperan penting dalam memperkuat pasar syariah yang masuk dalam kategori niche market (pasar ceruk). Platform ini, jelas Raine, nantinya akan berbentuk sebuah aplikasi mobile dan situs dengan konsep ‘Shari’a Digital Ecosystem’.

Konsep tersebut menjadi wadah yang menyediakan semua kebutuhan bertransaksi halal seperti kegiatan banking syariah, e-Commerce, juga disertai juga dengan marketplace halal. “Yang menarik adalah “Payago” menyediakan sistem pembiayaan dan investasi seperti layaknya sebuah aplikasi Fintek (Financial Technology) namun dengan sistem syariah,” imbuh Raine.

Berdasarkan data statistik nasabah perbankan syariah, jumlah nasabah per Desember 2019 mencapai lebih dari 27 juta nasabah. Menurut Raine, data ini menjadi modal berharga bagi timnya dalam melihat jumlah pasar syariah di Indonesia.

 

Artikel ini di ambil dari : https://www.pindainews.com/berita/22834/id-opentech-dan-bisateknologi-perkuat-pasar-syariah-dengan-payago

Open post

“Payago” Siap Perkuat Pasar Ekonomi Syariah

INILAH, Bandung- Di era revolusi industri ke-4 ini, hampir semua sektor kehidupan sudah mengarah pada automasi digital, mulai dari keuangan, pendidikan, kesehatan hingga retail. Namun, beberapa sektor belum digarap maksimal, seperti sektor ekonomi syariah. 

Melihat potensi pasar ekonomi syariah yang besar, Raine Renaldi selaku President dari ID-Opentech Group, menggandeng Taufik G yang merupakan pemilik dari Bisa Galata Teknologi (Bisateknologi.com) sebagai Co-Founder untuk mempersiapkan ‘giant platform’ berupa aplikasi “Payago” bagi umat muslim di Indonesia. Bahkan, Raine mengklaim inovasinya akan menjadi ‘Platform Sharia Banking Ecosystem’ pertama yang bersifat universal, dan diperuntukkan bagi koperasi-koperasi syariah di Indonesia.

“Saat ini sudah ada beberapa koperasi yang tertarik dan beraliansi dengan “Payago.” Salah satunya adalah koperasi pesantren termaju di Jawa Barat, yaitu Al-Idrisiyyah  yang memiliki sekitar 12 ribu anggota. Kami juga akan menggandeng Serikat Ekonomi Pesantren (SEP) yang terdiri dari 1.000 pesantren di Indonesia,” jelas Raine.

Raine memaparkan, “Payago” nantinya akan berperan penting dalam memperkuat pasar syariah yang masuk dalam kategori niche market (pasar ceruk). Platform ini, jelas Raine, nantinya akan berbentuk sebuah aplikasi mobile dan situs dengan konsep ‘Shari’a Digital Ecosystem’ yaitu sebuah wadah yang menyediakan semua kebutuhan bertransaksi halal seperti kegiatan banking syariah, E-commerce, juga disertai juga dengan marketplace halal.

“Yang menarik adalah “Payago” menyediakan sistem pembiayaan dan investasi seperti layaknya sebuah aplikasi Fintek (Financial Technology) namun dengan sistem syariah,” imbuh Raine.

Berdasarkan data statistik nasabah perbankan syariah, jumlah nasabah per Desember 2019 mencapai lebih dari 27 juta nasabah. Menurut Raine, data ini menjadi modal berharga bagi timnya dalam melihat jumlah pasar syariah di Indonesia.*

 

Artikel ini di ambil dari : https://www.inilahkoran.com/berita/45107/payago-siap-perkuat-pasar-ekonomi-syariah

Scroll to top